KURA-KURA Vs AYAM
Halo sahabat wirausaha
Biasanya setiap kali kita akan memulai sesuatu akan adaaa
saja yang nyinyir. Jangan jualan hijab nggak bakal laku karena udah banyak
jual, jangan jualan baju takut ntar kalah saing sama tetangga, jangan jualan
makanan takut rugi karena nggak awet, dll.
Sekarang coba lihat kehidupan orang yang ‘bunyi’ tadi,
apakah lebih baik dari kita? lebih sukses? lebih kaya?
Waktu SD dulu saya paling ingat dengan pepatah “Tong kosong
nyaring bunyinya”. Ada sekolah menjadi pembicara (public speaking) tapi untuk
menjadi pendiam tidak ada sekolahnya.
Artinya memang diam itu tidak mudah, perlu kontrol yang kuat
dari diri kita sendiri.
Tahukah Anda saat bertelur kura-kura bisa menghasilkan
ratusan butir sekaligus, karena ia melakukannya dengan tenang. Sedangkan ayam,
baru bertelur satu butir saja sudah berisik. Biasanya orang yang tidak bisa
diam, karyanya cuma sedikit. Biasanya loh ya...
Sekarang, coba Anda perhatikan sebatang tanaman. Hari demi
hari, tahun demi tahun berlalu hingga akhirnya sebatang tanaman itu tumbuh
menjadi pohon yang besar. Apa Anda mendengar suara atau bunyi dari pohon yang
tumbuh? Tentunya tidak bukan?
Tapi apa yang terjadi ketika pohon tersebut tumbang dan
tergeletak di tanah? Bunyinya keras sekali dan menghebohkan sekitarnya.
Maka dari itu, lakukan apapun yang Anda yakini selama itu
benar dan tidak menyakiti orang lain. Orang yang bertumbuh tidak akan punya
waktu untuk nyinyir. Sebaliknya orang yang ‘ramai bunyinya’ tidak akan bisa
tumbuh karena waktunya habis untuk bicara.
Jadi Anda pilih yang mana? Menjadi seperti kura-kura atau
ayam?
Sumber : Rico Huan (Founder Alona)
Post a Comment